by othephe
engkau indah wahai kau yang ku sebut purnama,
hadirmu menjelma dalam tujuh tembang cinta
dan lagi engkau terpuja duhai jelita idaman,
harmoni selaksa bidadari menyanyi
ku rayu dikau diatas seluas padang rumput hijau,
dijajarannya bintang-bintang serupa parasmu
biarkanku membunuhmu lewat puisi sang bayu,
menduduki kota hatimu sebagai pahlawan
ingat aku yang ada diantara,
akan ada dan tidak akan ada lagi.
4 comments:
hemmm..
dari awal baca puisi ini, begitu asyik rasanya, mengalir..
hingga ke akhir, dapat terasa maksud dari sang penulis..
good work, bro .. :)
thanks bro!!
puisinya seremmm ada pembunuhan segalaaa
hehehe, tapi ga sekejam kasus di IPDN hehehe pizz....
Post a Comment